19 July, 2007

Harus Khawatir atau Bangga?


Hari ini adalah hari ke empat anak kedua saya, Chiara, sekolah di kelas 1 SD. Dan merupakan hari-hari pertamanya melakukan perjalanan sekolah yang agak jauh dari rumah. Sebagai orang tua ada sedikit kekhawatiran saya akan kegiatan anak saya "yang agak jauh dari rumah" ini. Makanya saya mencari sebisa mungkin menyelenggara jemputan sekolah yang saya kenal.
Hari pertama sekolah-pun, saya cuti dari pekerjaan, dan diam-diam ikut melihat kegiatan anak saya dari jauh, untuk memastikan "kemampuan" kemandiriannya. Dia juga yang menolak untuk diantar ke sekolah,... dia hanya mau berangkat sekolah hanya apabila naik jemputan. ... hal ini membanggakan,...inikah kemandiriannya? atau perlukah saya kawatir, karena dia "sendiri" di sekolah. .... Tapi mungkin perasaan saya ini hanya sesaat sebagai orang tua,.. mudah-mudahan.
Tapi hari ini,.. anak saya sebagaimana biasanya berangkat ke sekolah dengan jemputan sekolah. Sebelum sampai ke sekolah driver dari jemputan itu telepon saya dan mengatakan bahwa anak saya sakit perut dan tidak mau sekolah. Jadi saya minta kepada driver itu untuk mengantar anak saya pulang saja. Di sini muncul lagi kekhawatiran saya. Mungkin saderwek masih ingat cerita saya tentang snak saya yang satu ini. Pada awalnya dulu dia agak susak untuk diajak pergi ke sekolah (PG atau TK,.. ). Mungkinkah dia takut akan sesuatu sehingga dia berusaha berbohong dengan mengatakan bahwa dia sakit perut, karena sesampainya di rumah dia bilang sakit perutnya sembuh? atau benar-benar sakit perut. Yang saya khawatirkan,... apakah dalam konteks ini dia sudah "bisa" secara sadar melakukan perbuatan "berbohong"? Mudah-mudahan tidak.
Walau khawatir, saya tetap bangga akan anak saya ini karena kemandiriannya.

8 comments:

CHAIRUL RIDJAL said...

Selamat buat Mbak Ara, Annisa juga sudah masuk SD tahun ini looo .... Dia berangkat ke sekolah sama Agus sambil jalan ke kantor, dan hanya langganan antar jemput pulangnya aja.
Sebelumnya kita sudah mau naikkan dia ke Ojek langganan ( kita sudah kenal baik ) tapi setelah dipikir matang-matang, Agus dama Nani lebih cenderung untuk titipkan dia ke mobil antar jemput dibanding ojek.
Sekali Selamat dan peluk cium dari Pak Cik buat Mbak Ara ....

urang kertasari said...

Wan, itu sih kayak nervous aja untuk menghadapi hal-hal baru yang dia belum pernah lakukan atau belum pernah dia bayangkan. Mungkin kudu diceritain sebelum tidur hal-hal yang baru dan bagusnya kalau seseorang berani melakukan hal-hal baru

Herli Salim said...

Ass Iwan, nengok aja nih, Mang Aang dah di Melb lg nerusin hanca.
Salam

iwan said...

Alhamdulillaah...
Makasih mang, udah ditengokin. Kumaha sehat sadaya? mudah-mudahan...amiiien.

Herli Salim said...

Damang. salam dan do'a selalu buat seluruh keluarga Iwan, semoga ada terus dlm lindungan Allah SWT

Shinkansen said...

Gimana kabarnya?
baik-baik aja kan?
Kapan yah..kita bisa kumpul2 lagi..

Selamat menjalankan ibadah puasa. Mohon maaf atas kesalahan dan kekhilafan.

-Sabar-

Chika Athaya said...

papa kok blognya nggak pernah di update lagi??????

Herli Salim said...

Wan, 25 Maret di Serang nikahkeun Aad (putra anu no hiji), di Cms 4 April marhaba, ieu uleman nya. Salam ka Ibu/Apa, engke Mang Aang telpon, Mang uih ka Indo 11 Maret.
Mang Aang/Bi Ita