24 November, 2006

mendidik dari kecil


Assalamualaikum Wr. Wb.,
Bicara pendidikan anak memang tidak ada habis-habisnya. Tapi saya tidak akan pernah merasa bosan dengan hal yang satu ini. Sehubungan dengan ini ada hal yang menurut saya menarik untuk dibicarakan, bahkan untuk didiskusikan.
Beberapa waktu yang lalu, saya pernah membaca suatu artikel di Internet yang berisi penemuan seorang peneliti di Jepang tentang karakteristik air yang memberi respons terhadap perkataan, perbuatan bahkan perasaan manusia. Butuh waktu 20 tahun bagi peneliti ini untuk meyakinkan dirinya atas hasil penelitiannya itu. Bahwa air akan memberi reaksi berupa susunan partikel air yang sangat indah dan kokoh apabila kita mengatakan sesuatu yang baik di dekatnya. Bahkan hal seperti itu akan berulang bila perasaan kita baik saat di dekatnya. Hal sebaliknya akan terjadi bila kita berkata-kata atau berperasaan buruk ketika didekatnya. Saya tidak membicarakan percaya atau tidak atas penemuan ini. Saya ambil saja positifnya, yaitu..bila penemuan itu benar.
Coba hubungkan (atau dihubung-hubungkan saja) dengan kejadian kita sebagai manusia sejak kita di dalam kandungan sampai sekarang. Sejak kita tumbuh sebagai janin di dalam kandungan, 95% lebih adalah air, juga air ketuban yang melindungi kita. Ketika kita lahir dan tumbuh sejak bayi hingga masa anak-anak, 80 s/d 90% bagian dari tuguh kita adalah air. Sampai kita dewasa kandungan air dalam tubuh kita mulai menurun. Dan hingga kita memasuki masa tua, kandungan air itu menurun lagi, tapi tetap lebih dari 50% dari tubuh kita adalah air.
Bila penemuan tadi benar, maka segala perkataan, sikap tindak, dan juga perasaan kita akan sangat direspon deng MUDAH oleh seorang manusia terlebih lagi sejak ia di dalam kandungan dan sepanjang masa pertumbuhannya,.... masa kanak-kanak yang saat itu kandungan air di dalam tubuhnya "penuh". Oleh karenanya, pertumbungan anak sejak bayi sangat ditentukan oleh pendidikan (segala contoh perkataan, sikap tindak dan perasaan) dari orang tuanya.
Mungkin ada yang tidak setuju dengan teori ini, tapi maksud saya,...saya ingin mengajak semua saderek untuk mendidik anak-anak kita sejk dini, karena hasil dari pendidikan itu tidak instan dapat kita rasakan melainkan setelah anak tersebut tumbuh remaja, dewasa dan seterusnya. Bila terlambat, belum ada alat sampai dengan saat ini yang dapat mengulang waktu yang sudah kita lewati.
Ingat, anak bisa membuat kita bahagia atau sebaliknya membuat kita celaka baik di dunia maupun di akhirat kelak. Itu tergantung kita. Allah telah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilihnya. Mau untung....? atau mau rugi..... silahkan pilih sendiri.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

01 November, 2006

Maaf lahir dan bathin


Mudah-mudahan saderek sadaya mau melapangkan dadanya untuk memaafkan segala kesalahan kami sakaluargi, amiin.