02 February, 2007

Seru banget

Sudah satu minggu ini di tempat saya, dan mungkin di seluruh jabotabek, turun hujan terus menerus sehingga berita minggu ini didominasi oleh berita banjir, jalan macet, dll.
Seperti saya. Tiga hari belakangan ini, perjalanan nenuju tempat kerja (dari cileungsi ke cikarang) dilakukan dengan penuh perjuangan. Penuh perjuangan karena saya harus rela berantri-antrial lama untuk melewati beberapa tempat yang tergenang banjir. Tapi hari ini, antrial itu tak kunjung berjalan. Saya sudah mengantri kurang lebih 1 jam di daerah bantar begang, dan tidak bergerak juga. Jadi saya ambil inisiatif untuk berputar arah (ynag juga perlu perjuangan karena berbaliknya susah) kembali lagi mengambil jalan alternatif melalui setu. Setelah melewati setu, saya terjebak lagi macet. Rupanya di depan saya juga ada banjir. Hanya kendaraan besar saja, seperti truk, yang bisa melewati banjir itu. Duuhhhhh... kemana lagi ya?.... Sejenak saya berfikir. Oh iya,.... saya berputar arah lagi untuk kembali dan mengambil jalan melalui cibitung. Ketenangan saya tak terlalu lama, sebab tak lama dari sana saya terjebak lagi dalam kemacetan. Dari informasi tukang ojek, saya mengetahui bahwa di depan sana ada banjir juga. ....? Duuhhhhhhh... kemana lagi ya?............
Saya berfikir lagi....... ah saya ambil balik arah lagi saja. Rencananya sih mau pulang lagi dan akan balik lagi je jalan saya awal dan akan melalui jalan jonggol menuju cikarang.
Tapi tak berapa lama dari tempat tersebut, ada satu perumahan di sebelah kiri jalan, dan saya lihat beberapa kendaraan masuk melalui pintu itu. Iseng-iseng saya tanya sama petugas security apakah jalan tersebut bisa tembus ke setu,..... ternyata bisa. Wah saya senamg sekali. Saya lalui jalan tersebut. Tapi bukannya tidak ada banjir. Walaupun demikina, saya bisa lalui banjir tersebut.
Akhirnya saya sampai di kantor jam 9:00, itu berarti perjalanan saya yang biasanya hanya 1 jam menjadi 3 jam.
Yang menjadi perhatian saya sebenarnya begini,...... di musin kamarau, tanah di sekitar setu itu sangat kering, sampe pecah-pecah. Tapi diguyur hujan lebat beberapa hari saja, banjir di mana-mana. Kasihan petani,.. Pola tanam mereka jadi sukar untuk di prediksi. Ada lagi yang menarik. Pagi ini, hampir semua orang di perjalanan saya terlihat bingung mencari jalan. Tapi ada sebahagian maasyarakat yang terlihat bahagia menghadapi banjir ini, yaitu mereka yang dengan senang menebarkan jalanya atau yang memesang perangkap ikan di tengah-tengah genangan air yang luas. Itulah mungkijn yang namanya hikmah. Siapa saja yang bisa mengambil hikmah ditengah-tengah segala kejadian, mereka terlihat santai, tenang, bahkan bahagia.
Itu aja pengalaman saya pagi ini. Seru banget..............